Network
PR DEPOK - Usai pemerintah menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di Papua sebagai teroris, TNI dan Polri kini terus berupaya untuk menumpas segala aksi terorisme kelompok tersebut.
Disampaikan oleh Menko Polhukam, Mahfud MD, hingga saat ini peristiwa kontak senjata masih terus terjadi antara TNI-Polri dan KKB, terlebih usai kelompok tersebut ditetapkan sebagai teroris.
"Sejak ditetapkannya oleh pemerintah sebagai kelompok teroris sejak 29 April yang lalu, memang sampai hari ini sudah terjadi beberapa kontak senjata. Misalnya tanggal 27 April terjadi kontak senjata di Ilaga, di mana 1 prajurit Brimob gugur, 2 lainnya luka-luka. Tetapi ada 5 teroris tewas," ujarnya pada Rabu, 19 Mei 2021, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.
Lebih lanjut, Mahfud MD mengatakan bahwa pemerintah bersama TNI dan Polri akan terus bertindak tegas terhadap segala bentuk aksi terorisme, bukan kepada masyarakat atau warga Papua, tetapi khusus pada kelompok teroris tersebut.
Ia mengatakan bahwa terdapat peningkatan keberhasilan dalam menangani teroris KKB di Papua.
"Jadi sekarang kita lebih tegas, khusus terhadap kelompok itu, bukan terhadap rakyat Papua, bukan terhadap Papua, karena Papua itu etnis, budaya dan tempat. Tapi kalau teroris bisa di mana saja. Kita akan selalu tindak tegas aksi-aksi terorisme ini," tuturnya menegaskan.
Baca Juga: Fakta Sistem Keamanan Israel, 1 Juta Tempat Penampungan Serangan Udara dan Bom Bawah Tanah
Setelah kontak senjata pada 27 April 2021 menewaskan lima anggota teroris, mahfud MD menyampaikan bahwa pada 13 Mei 2021, kembali terjadi kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB.
Dalam kontak senjata yang terjadi di Ilaga, Kabupaten Pucak, satu orang anggota teroris tewas.
