PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar menanggapi terkait polemik di internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas 75 pegawainya yang dinyatakan tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Ia menanggapi penilaian beberapa orang yang diduga menuding penyidik KPK yang telah berprestasi berhasil menangkap koruptor justru kini disebut radikal.
Atas tudingan radikalisme terhadap pegawai KPK yang berprestasi itu, Umar mengatakan bahwa sungguh ini negeri yang aneh.
Umar menyindir Pimpinan KPK, Firli Bahuri yang disebutnya belum memiliki prestasi kecuali baru menaiki helikopter kunjungan ke daerah.
Ia menyebut justru kini malah Pimpinan KPK seenaknya saja memecat penyidik senior dengan alasan terlibat radikalisme.
Pernyataan itu disampaikan Umar Hasibuan melalui akun Twitter pribadinya @UmarSyadat_75, pada Rabu, 26 Mei 2021.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Kepalan Tangan Dapat Mengungkapkan Kepribadian Anda
"Orang berprestasi menangkap koruptor dibilang Radikal. Sungguh negeri yg aneh. Pim @KPK_RI blm punya prestasi kecuali naik heli kunjungan daerah eh malah seenaknya Mecat penyidik dgn alasan radikal. #Ajaib," ujar Umar Hasibuan.