PR DEPOK - Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang dipimpin oleh Prabowo Subianto berencana melakukan pembelian alutsista dengan pinjaman uang luar negeri.
Kabarnya diperlukan sebesar Rp1,7 kuadriliun untuk membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam negeri.
Akan tetapi, rencana tersebut kini ditolak oleh Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) tepatnya anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia.
Ia mengatakan bahwa fraksinya menolak rencana pinjaman uang luar negeri untuk pembelian alutsista.
Farah Puteri menjelaskan alasannya menolak hal tersebut dalam keterangannya di Jakarta.
"Pertimbangan pertama, pembelian alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) dengan anggaran sebesar itu tergesa-gesa dan belum terencana secara matang," kata Farah Puteri.
Baca Juga: Setuju Wacana AHY Gandeng Gus AMI di Pilpres 2024, Jazilul Fawaid: Lebih Fresh Duet Sipil-Militer
Menurut Farah, perlu membacanya visi menjadi strategi di dalam pertahanan Indonesia, lalu doktrin pertahanan dijadikan untuk membuat peta jalan atau roadmap sesuai dengan Nawacita.