Geram Ada Vaksin Covid-19 Berbayar, Luqman Hakim: Pancasila, Al-qur'an, Kitab Suci Tak Benarkan Praktek Itu

- 12 Juli 2021, 20:20 WIB
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim. /NU Online

PR DEPOK - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim menanggapi terkait rencana vaksin Covid-19 berbayar yang akan diperjualbelikan oleh salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kimia Farma.

Luqman menyinggung terkait pernyataan dari Kementerian Kesahatan (Kemenkes) yang mengatakan bahwa vaksin berbayar tujuannya ialah untuk mencapai kekebalan komunal.

Menurutnya, penjelasan dari Kemenkes tersebut sulit diterima oleh akal sehat. Luqman Hakim tampak geram, yang terlihat dari cuitannya di Twitter @LuqmanBeeNKRI.

"Vaksin individu berbayar, menurut @KemenkesRI tujuannya utk mencapai kekebalan komunal. Ini penjelasan yg sulit diterima akal sehat. Atau Jubir @KemenkesRI anggap seluruh rakyat NKRI bodoh?," ujar Luqman Hakim.

Baca Juga: Sinopsis The Hurricane Heist, Aksi Pencurian di Departemen Keuangan AS Saat Terjadinya Badai Kategori 5

Lanjut, Luqman menegaskan bahwa yang benar itu adalah vaksinasi gratis agar 181,5 juta rakyat Indonesia tercapai.

"Kerja kolosal vaksinasi gratis agar 181,5jt rakyat tercapai, itu jalan yg benar," kata Luqman Hakim, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitternya, pada Minggu, 11 Juli 2021.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa saat ini suplai vaksin gratis untuk masyarakat tersendat. Luqman tampak heran BUMN justru jualan vaksin, ia menyinggung peran Menteri BUMN, Erick Thohir.

"TNI, Polri, Pemda, Ormas dan pokmas sdh bergerak kolosal lakukan vaksinasi gratis utk rakyat. Tugas pemerintah pusat menyediakan suplai vaksin yg cepat dan mencukupi. Saat ini suplai vaksin gratis utk rakyat tersendat, kok BUMN malah jualan vaksin. Pak @erickthohir bangun, Pak!," kata Luqman Hakim.

Halaman:

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @LuqmanBeeNKRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x