Network
PR DEPOK - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menanggapi rencana vaksin Covid-19 berbayar yang akan diperjualbelikan oleh Kimia Farma.
Fadli Zon tampak heran, pasalnya dalam situasi Indonesia saat ini yang sedang dilanda lonjakan kasus harian Covid-19, masih saja bersikeras untuk menjualbelikan vaksin.
Ia menegaskan, jika vaksin Covid-19 berbayar ini tujuannya ialah untuk mempercepat vaksinasi, maka menurutnya perbanyak saja outlet vaksinasi dan jemput bola.
Cuitan Fadli Zon. Twitter @fadlizon
"Knp dlm situasi spt ini @KemenkesRI masih ngotot jualan vaksin? Klu tujuannya mempercepat vaksinasi, perbanyak saja outlet vaksinasi n jemput bola," ujar Fadli Zon, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @fadlizon, pada Selasa, 13 Juli 2021.
Sebelumnya, diketahui bahwa vaksin Covid-19 berbayar ini rencananya akan diperjualbelikan melalui salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kimia Farma.
Awalnya, penjualan vaksin Covid-19 di Kimia Farma ini akan dimulai pada Senin, 12 Juli 2021. Namun, pelaksanaannya kini ditunda. Kebijakan penjualan vaksin Covid-19 ini menimbulkan perdebatan dari berbagai kalangan.
Berdasarkan aturan pemerintah, harga vaksin berbayar per dosis Rp321.660 ditambah dengan harga layanan Rp117.910, sehingga harga per dosis vaksin yang dibebankan kepada penerima manfaat seharga Rp439.570 per dosis.
Setiap orang akan mendapatkan suntikan sebanyak dua kali, maka harga paket lengkap vaksin mencapai Rp879.140 per individu.***
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa adanya vaksin Covid-19 berbayar ini takkan mengganggu jalannya vaksinasi gratis.
Kimia Farma telah menyediakan 40.000 dosis vaksin berbayar untuk tahap pertama penyaluran vaksinasi di enam kota Jawa dan Bali.
Berdasarkan aturan pemerintah, harga vaksin berbayar per dosis Rp321.660 ditambah dengan harga layanan Rp117.910, sehingga harga per dosis vaksin yang dibebankan kepada penerima manfaat seharga Rp439.570 per dosis.
Setiap orang akan mendapatkan suntikan sebanyak dua kali, maka harga paket lengkap vaksin mencapai Rp879.140 per individu.***
