Akui antara Lega dan Curiga Vaksin Berbayar Dibatalkan, Sulfikar Amir: Tikungan Apa Lagi yang Bakal Muncul?

- 17 Juli 2021, 08:55 WIB
Guru Besar Bidang Sosiologi Bencana Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Sulfikar Amir.
Guru Besar Bidang Sosiologi Bencana Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Sulfikar Amir. /YouTube SOCIOTALKING

PR DEPOK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan pilihan vaksin berbayar atau vaksin gotong royong bagi masyarakat yang rencananya dijual melalui Kimia Farma.

"Setelah mendapatkan masukan dan juga respons dari masyarakat, Presiden Jokowi telah memberikan arahan dengan tegas untuk vaksin berbayar yang rencananya disalurkan melalui Kimia Farma, semuanya dibatalkan dan dicabut," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Sekretariat Kabinet pada Sabtu, 17 Juli 2021.

Kabar pembatalan vaksin berbayar ini kemudian ditanggapi oleh Guru Besar Bidang Sosiologi Bencana Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Profesor Sulfikar Amir melalui akun Twitter pribadinya @sociotalker.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Final NBA 2021 Gim Kelima Bucks vs Suns, Devin Booker Kunci Kemenangan Suns Usai Raih Rekor NBA

Sulfikar Amir mengaku merasa antara lega dan curiga. Pasalnya, ia mencemaskan akan ada kabar atau isu baru lainnya setelah ini.

Cuitan Sulfikar Amin.
Cuitan Sulfikar Amin. Twitter @sociotalker

Terus terang antara lega dan curiga. What’s next after this? Tikungan apa lagi yg bkl muncul?” ujarnya.

Sebelumnya, PT Kimia Farma mengumumkan akan membuka program vaksin berbayar atau vaksinasi gotong royong mandiri dengan menggunakan vaksin Sinopharm.

Baca Juga: Jokowi Batalkan Vaksinasi Berbayar, Fadli Zon: Memang Harus Dibatalkan, karena Tak Etis dan Inkonsisten

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x