PR DEPOK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan pilihan vaksin berbayar atau vaksin gotong royong bagi masyarakat yang rencananya dijual melalui Kimia Farma.
"Setelah mendapatkan masukan dan juga respons dari masyarakat, Presiden Jokowi telah memberikan arahan dengan tegas untuk vaksin berbayar yang rencananya disalurkan melalui Kimia Farma, semuanya dibatalkan dan dicabut," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Sekretariat Kabinet pada Sabtu, 17 Juli 2021.
Kabar pembatalan vaksin berbayar ini kemudian ditanggapi oleh Guru Besar Bidang Sosiologi Bencana Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Profesor Sulfikar Amir melalui akun Twitter pribadinya @sociotalker.
Sulfikar Amir mengaku merasa antara lega dan curiga. Pasalnya, ia mencemaskan akan ada kabar atau isu baru lainnya setelah ini.
“Terus terang antara lega dan curiga. What’s next after this? Tikungan apa lagi yg bkl muncul?” ujarnya.
Sebelumnya, PT Kimia Farma mengumumkan akan membuka program vaksin berbayar atau vaksinasi gotong royong mandiri dengan menggunakan vaksin Sinopharm.