PR DEPOK - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menanggapi terkait kebijakan pemerintah yang kini membatalkan vaksinasi Covid-19 berbayar.
Menurut Mahfud, ide vaksinasi berbayar ini muncul karena ledakan kasus Covid-19 varian delta, sehingga digencarkan untuk melakukan vaksinasi.
Ia menuturkan bahwa saat vaksinasi Covid-19 digencarkan, tenaga vaksinator tidak mencukupi, sehingga terjadi antrean masyarakat.
"Presiden menetapkan, tdk ada vaksin berbayar, semua vaksinasi gratis utk rakyat. Sejak awal kebijakannya begitu. Semula ide vaksin berbayar muncul krn ledakan Covid varian Delta. Pemerintah menggencarkan vaksinasi, vaksin ada tp tenaga vaksinator tdk cukup. Terjadi antrean rakyat," ujar Mahfud MD.
Lanjutnya, menjelaskan bahwa tak cukupnya tenaga medis ini, meski telah dibantu TNI, Polri dan lainnya, tetap banyak masyarakat yang tidak terlayani.
Maka atas terjadinya hal itu, muncul ide dari swasta akan membelikan vaksin untuk karyawannya dan menyelenggarakan vaksinasi mandiri.
"Tenaga medis tak cukup. TNI, POLRI, BIN turun tangan melatih vaksinator dan turun ke rakyat. Tp tetap bnyk yg tak terlayani, banyak yg sdh antre tp tak bs terlayani saking banyaknya. Muncul ide dari swasta yg akan membelikan utk karyawannya dan menyelenggarakan vaksinasi sendiri," ujar Mahfud MD.
Lebih lanjut, Mahfud menjelaskan bahwa ide swasta yang akan melakukan vaksinasi mandiri ini dimaksudkan agar industri dan sektor esensial bisa bekerja.