Network
PR DEPOK – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (BKSAP DPR RI) Fadli Zon belum lama ini turut mengomentari adanya perubahan statuta Universitas Indonesia.
Untuk diketahui, Civitas akademika Universitas Indonesia (UI) sempat ramai menjadi sorotan publik lantaran adanya aksi dari Badan Eksekutif Mahasiwa Universitas Indonesia (BEM UI) yangberbuntut pada terkuak nya sosok Rektor Universitas Indonesia (UI) Arif Kuncoro.
Ditelisik lebih jauh ternyata Rektor UI Arif Kuncoro, selain menjabat sebagai rektor, ia juga menjabat sebagai salah satu wakil komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Adanya rangkap jabatan oleh Rektor Universitas Indonesia (UI) tersebut ternyata menuai banyak komentar. Lantaran banyak pendapat yang mengatakan bahwa Arif Kuncoro telah melanggar aturan yang berlaku.
Baca Juga: Final NBA 2021: Bucks Kalahkan Suns 105-98, Giannis Bawa Bucks Raih Gelar Juara NBA 2020-2021
Posisi Arif Kuncoro yang dinilai melanggar aturan karena menduduki jabatan sebagai wakil komisaris dari salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut ternyata saat ini terdengar santer kembali kabar adanya revisi aturan sehingga ia bisa tetap menjabat. Baik sebagai rektor maupun sebagai wakil komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Mengetahui hal tersebut, Fadli Zon selain sebagai anggota dewan, sebagai alumni Universitas Indonesia dia mengatakan bahwa adanya perubahan statuta yang terjadi terkait dengan aturan jabatan itu sangat memalukan.
Dia sangat menyangkan adanya perubahan statuta UI tersebut hanya untuk melegalkan jabatan komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Sungguh memalukan, statuta UI diubah untuk legitimasi jabatan komisaris BUMN,” sebut Fadli Zon sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan akun Twitter @fadlizon pada 21 Juli 2021.
