Pemerintah Akselerasi Vaksinasi Covid-19, Menkes: Provinsi yang Kasusnya Tinggi akan Diberikan Lebih Banyak

- 27 Juli 2021, 13:37 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin. /Dok. Kemenkes RI

PR DEPOK – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pemerintah terus mengakselerasi program vaksinasi nasional yang diselenggarakan dengan menggunakan skala prioritas berbasis risiko.

Pemerintah disebut Menkes akan berfokus mempercepat vaksinasi pada provinsi-provinsi yang masih mempunyai kasus aktif yang cukup tinggi seperti Banten, DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Bali.

“Kita memberikan prioritas vaksinasi ini berbasis risiko, provinsi-provinsi yang kasus aktifnya tinggi akan kita berikan lebih banyak. Yang tinggi itu, Banten, DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Bali. Itu yang paling tinggi karena kemungkinan terkenanya juga banyak, masuk ke rumah sakitnya juga banyak, dan yang wafatnya juga paling banyak. Provinsi-provinsi itu otomatis akan mendapatkan prioritas.” Ungkap Menkes dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Sekretariat Kabinet pada keterangan pers bersama pada Senin, 26 Juli 2021 kemarin.

Pemerintah juga akan mengutamakan vaksinasi kepada masyarakat dengan risiko tinggi, yakni kelompok lanjut usia (lansia) dan masyarakat yang memiliki komorbid.

Baca Juga: China Desak WHO Selidiki Laboratorium Fort Detrick di Amerika Serikat

“Kita juga akan memprioritaskan orang-orang yang risiko tinggi, orang yang usianya lanjut, orang yang punya komorbid. Itu yang harus kita utamakan. Kita lindungi mereka dahulu, kita berikan mereka (vaksin),” jelas Budi.

Menkes juga menjelaskan sampai 26 Juli cakupan vaksinasi telah menyentuh angka 60 juta dosis vaksin, baik itu pada dosis pertama ataupun dosis kedua.

Sehubungan dengan akselerasi program vaksinasi ini, pemerintah akan terus berusaha keras untuk mendapatkan pasokan vaksin.

“Sampai akhir bulan Juli akan datang sekitar 8 juta vaksin Sinovac dan 4 juta vaksin AstraZeneca, jadi 12 juta akan datang,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x