Tanggapi Masalah Rasis Oknum TNI AU di Merauke, Natalius Pigai: Tak Selesai Kalau Menteri Risma Tak Dihukum

- 28 Juli 2021, 09:35 WIB
Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.
Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai. /Instagram @NataliusPigai2

PR DEPOK - Mantan Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai ikut menanggapi insiden kekerasan yang dilakukan oknum TNI AU di Merauke terhadap pria asal Papua. 

Natalius Pigai menilai bahwa permasalahan rasisme semacam itu di Indonesia takkan bisa selesai, bila Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini tidak dihukum. 
 
Sebab sebelumnya, Mensos Risma juga pernah menyampaikan pernyataan yang isinya dianggap sebagai rasisme kepada Papua. 
 
 
Cuitan Natalius Pigai.
Cuitan Natalius Pigai. Twitter @NataliusPigai2
 
"Masalah Rasis tidak akan selesai kalau Menteri Risma juga tidak dihukum.," kata Natalius Pigai seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @NataliusPigai2 pada Rabu, 28 Juli 2021. 
 
Selain oknum TNI AU yang mesti dihukum, Natalius Pigai juga meminta keadilan ditegakkan dengan juga menghukum Mensos Risma atas pernyataannya yang rasis.
 
"Jangan hanya Anggota TNI sj yg dihukum tapi Seorang Pejabat Tinggi Negara Republik Indonesia yg Rasis juga harus dihukum.," ucapnya menjelaskan. 
 
 
Namun menurutnya hal itu tak berlaku apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) hendak membiarkan permasalahan rasisme terus terjadi.
 
"Kecuali Jokowi memelihara Rasisme yg dilakukan sukunya. @jokowi," ujar Natalius Pigai. 
 
Sebagaimana diketahui sebelumnya, belum lama ini beredar sebuah video pria yang diduga tuna wicara hampir berkelahi dengan pemilik warung. 
 
Dalam video itu, tampak dua oknum TNI AU datang dan hendak melerai mereka dengan menarik pria asal Papua serta menginjak kepalanya. 
 
 
Video tersebut ramai disoroti publik, selain karena dinilai sebagai tindakan kekerasan, oknum TNI AU itu juga dianggap telah melakukan tindak rasis. 
 
Mengetahui permasalahan tersebut, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyampaikan permintaan maaf. 
 
Fadjar juga mengakui bahwa insiden tersebut murni merupakan kesalahan anggotanya, dan bukan bagian dari perintah siapapun.
 
 
"Hal ini terjadi semata-mata memang karena kesalahan dari anggota kami dan tidak ada niatan apapun juga, apalagi dari berupa perintah kedinasan," ucap Fadjar melalui akun Twitter @_TNIAU.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x