PR DEPOK - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera memberikan tanggapannya terkait dugaan kebocoran data BPJS e-HAC, bahkan sampai ke data presiden, yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Menurut Mardani, kebocoran data tersebut menandakan lemahnya negara melindungi identitas pribadi dari warga negaranya.
Ia tampak heran, pasalnya data pribadi presiden bisa bocor. Mardani menegaskan bahwa jelas terancam kedaulatan data pribadi warga dan bisa dibilang puncak gunung es lemahnya jaminan hak digital masyarakat.
"Bismillah, bocornya data BPJS, e-HAC sampai presiden, kian menunjukkan negara lemah melindungi identitas pribadi warganya. Data pribadi presiden saja bocor,bagaimana bs? Jelas terancam kedaulatan data pribadi warga, dpt dibilang puncak gunung es lemahnya jaminan hak digital warga," ujar Mardani Ali Sera.
Lebih lanjut, menurut Mardani sebaiknya pemerintah meminta maaf kepada publik karena kejadian tersebut merugikan, baik secara materil maupun non-material.
Ia menegaskan bahwa kejadian ini terus berulang seakan-akan tak bisa dijangkau hukum. Mardani menduga ada pihak yang diuntungkan dalam kasus kebocoran data tersebut.
"Baiknya pemerintah meminta maaf kepada publik krn berbagai kejadian itu dpt merugikan, baik scr materil maupun nonmaterial. Kejadian yg terus berulang ini seakan2 tdk bs dijangkau hukum. Bs diperkirakan sebagai kasus sistemik yg artinya,ada pihak2 yg diuntungkan dgn kebocoran ini," kata Mardani Ali.