Lantas dia pun mempertanyakan terkait cici-ciri radikalisme atau teroris yang diukur dari foto presiden-wakil presiden dan penghafalan nama-nama menteri.
“Benarkah Moderasi atau radikalisme diukur dengan foto dan hafal nama? Benarkah sebuah bahasa indikator radikalisme,” ujarnya.
Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 8 September 2021: 104.183 Positif, 100.772 Sembuh, 2.076 Meninggal
Sebagai informasi, pengamat intelijen Susaningtyas Nefo Kertopati menyampaikan pernyataan tersebut pada acara diskusi daring berjudul "Taliban Bermuka Dua ke Indonesia?" pada 5 September 2021.***