"Puncak kasus kita turun drastis, artinya apa? Pengendalian pergerakan itu berhasil. Jadi, langkah yang dilakukan Kapolda dengan jajarannya itu sukses," tuturnya menambahkan.
Selanjutnya, kata dia, usai dilakukan pengendalian pergerakan namun ada yang terpantau terlanjur positif dan di situlah peran TNI yang mengkoordinir operasional tempat isolasi.
"Jadi, penduduk yang dikendalikan dan yang positif juga dikendalikan. Adapun Pemprov DKI, memastikan untuk menjalankan testing, tracing dan treatmen (3T)," ucap Anies Baswedan menjelaskan.
Sementara itu, dalam hal vaksinasi juga saat ini masih degencarkan di DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta juga akan memaksimalkan proses vaksinasi di semua Puskesmas.
Baca Juga: Bocoran Jadwal Pengumuman Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 20
Selain pada tempat seperti Puskesmas, lanjutnya, vaksinasi keliling baik di kantor Kelurahan, Kecamatan atau ruang publik lainnya masih dilakukan hingga saat ini.
"Kemudian gerakan masyarakat, termasuk perusahaan-perusahaan yang juga ikut menyelenggarakan vaksinasi, kami dari pemerintah menyediakan vaksinnya, jadi kata kuncinya adalah kolaborasi," tuturnya.
Pada program vaksinasi, total dosis satu saat ini sebanyak 10.095.359 orang, dengan proporsi 62 persen yang merupakan warga ber KTP DKI, dan 38 persen pada warga KTP non DKI.
Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua, kini telah berhasil mencapai 6.911.009 orang, dengan proporsi 62 persen yang merupakan warga ber KTP DKI, dan 38 persen pada warga KTP non DKI.