PR DEPOK - Pemantauan konten radikalisme dan terorisme di media sosial (medsos) kini terus dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan (BNPT).
Dilaporkan, hal tersebut untuk membasmi dan menangkal konten-konten yang berbau radikalisme dan terorisme di medsos yang bisa membahayakan masyarakat.
Menurut Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, platform medsos yang kini difokuskan adalah Telegram, Whatsapp, Facebook, dan TamTam.
Baca Juga: Cara Dapat Token Listrik Gratis 2021 Online Lewat stimulus.pln.co.id
Boy Rafli mengatakan hal itu saat menghadiri rapat dengan Komisi III DPR RI pada Rabu, 15 September 2021.
“Menangkal konten radikalisme terorisme. Dalam pelaksanaan penangkalan ini kita terutama fokus di empat platform medsos. Telegram, Whatsapp, Facebook, dan TamTam,” ujarnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.
Dari pemantauan tersebut, BNPT telah menemukan sebanyak 399 grup dan kanal di medsos yang tergolong konten radikalisme dan terorisme hingga bulan Agustus 2021.
Baca Juga: Bocoran Jadwal Pengumuman Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 20
Adapun platform yang paling banyak terdapat konten radikalisme dan terorisme adalah Telegram dengan total sebanyak 135 grup atau kanal.