PR DEPOK – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera memberikan respons mengenai adanya staf khusus (stafsus) Presiden yang mengomentari video sejumlah santri yang menutup telinga saat diperdengarkan musik.
Mardani Ali melalui keterangan tertulisnya mengatakan bahwa dari video para santri tersebut setiap orang dapat belajar tentang toleransi dari para hufadzh.
Tanggapan itu disampaikan Mardani Ali melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera, 16 September 2021.
“Kita dapat belajar tentang toleransi dari Para hufadzh,” kata Mardani Ali dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Menurut Mardani Ali, meski masih di usia anak-anak, tetapi para hufadzh ini mengerti dengan adab.
Penilaiannya itu disampaikan lantaran para santri, dalam video itu tidak lantas mematikan musik yang diputar oleh orang lain. Mereka lebih memilih menutup telinga.
“walau masih anak2 sangat mengerti adab, tidak asal mematikan musik yg orang lain putar,” tambahnya.
Baca Juga: Rocky Gerung Ikut Gerakan Tutup Kuping: Orang Temukan Cara Beroposisi yang Tak Mungkin Ada Deliknya