PR DEPOK - Aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gde Siriana, mengomentari pernyataan Fadjroel Rachman yang mengatakan bahwa Jokowi sedang memutar otak dan mencari cara untuk melindungi 56 pegawai yang dipecat KPK.
Menurut Gde Siriana, berbahaya jika seorang presiden melindungi pihak tertentu dengan cara seperti itu.
"Brbahaya jk selevel presiden metodelogi-nya spt itu," kata sang aktivis, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @SirianaGde.
Baca Juga: Login ke Dashboard www.prakerja.go.id, Pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 22 akan Muncul
Lebih lanjut, Gde Siriana mengatakan bahwa yang menjadi persoalan dalam kasus 56 pegawai KPK ini adalah cara-cara dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dilaksanakan.
Ia lantas menyamakan kasus yang menimpa 56 pegawai KPK yang kabarnya akan direkrut Polri ini dengan rakyat yang digusur oleh perusahaan pengembang, lalu pemerintah mencarikan lahan untuk memindahkan mereka.
"Prsoalannya adlh pd cara2 TWK nya. Ini bisa dianalogikan dg kasus rakyat digusur pngembang besar, lalu pmerintah carikan lahan lain utk relokasi," tuturnya.
Padahal, katanya melanjutkan, yang menjadi titik persoalan dalam hal ini adalah 'penggusurannya', dan itu yang menurut Gde Siriana harus dibenahi.
"Prsoalannya adlh pnggusurannya, itu yg hrs dibenahi," kata sang aktivis.