PR DEPOK – Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar ikut mengomentari aksi marah-marah yang dilakukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini di hadapan publik beberapa waktu lalu.
Menyoroti pemberitaan soal aksi Mensos Risma tersebut, Musni Umar berpendapat bahwa 'drama marah-marah' adalah bagian dari pencitraan.
Sebab, ia menilai dengan melakukan hal tersebut, orang yang bersangkutan akan mendapat sejumlah manfaat.
Adapun hal yang didapat apabila melakukan sesuatu yang disebut Musni Umar sebagai 'drama marah-marah' itu misalnya, menjadi bagian dari pemberitaan di media, menaikan popularitas, hingga mendapat apresiasi dari partai politik.
Tanggapan tersebut disampaikan Musni Umar melalui cuitan di akun Twitter @musniumar pada Selasa, 5 Oktober 2021.
“Drama marah-marah sebagai bagian dari pencitraan. Dengan marah-marah media beritakan. Nama naik, publik dan partai beri apresiasi,” kata Musni Umar, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @musniumar.
Musni Umar juga menilai apabila tidak melakukan aksi marah-marah, pihak-pihak terkait tidak akan diberitakan di media sosial maupun di media.