PR DEPOK - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan bahwa sepanjang November 2021-Februari 2022 beberapa wilayah di Indonesia akan terjadi fenomena La Nina.
La Nina adalah fenomena alam saat suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah turun hingga menjadi lebih dingin daripada biasanya.
Fenomena La Nina ini terjadi apabila angin berhembus dari air hangat permukaan laut di Amerika Selatan menuju arah barat (Indonesia), sehingga air dingin tersebut naik ke permukaan.
Dari proses tersebutlah, perairan di Indonesia terjadi penghangatan. Kemudian mendorong pembentukan awan yang tinggi atau berlebihan sehingga meningkatkan curah hujan yang cukup siginifikan.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi F1 GP Brasil 2021: Lewis Hamilton Memimpin, Max Verstappen Menguntit
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari instagram pemprov DKI Jakarta, dampak dari La Nina ini Indonesia akan mengalami curah hujan tinggi.
Bahkan, curah hujan tinggi tersebutlah yang harus diwaspadai oleh masyarakat di Indonesia karena akan menyebabkan beberapa fenomena bencana.
Bencana itu disebut sebagai bencana Hidrometeorologi. Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi.
Bencana hidrometeorologi dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan meteorologi seperti angin, curah hujan, kelembapan, temperatur.