PR DEPOK - Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dilaporkan ke polisi oleh Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan terkait video YouTube yang berjudul "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya".
Laporan Luhut tersebut telah diterima dan terdaftar dengan nomor laporan polisi: STTLP/B/4702/IX/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 22 September 2021.
Video tersebut dipersoalkan lantaran membahas laporan dari sejumlah organisasi, termasuk KontraS terkait bisnis para pejabat atau purnawirawan TNI di balik tambang emas atau rencana eksploitasi wilayah Intan Jaya, Papua.
Haris Azhar mengaku kecewa lantaran penguasa kini sibuk mempolisikan orang daripada menyelesaikan konflik di Papua.
Ia menyebut daripada mempidanakan dirinya, lebih baik penguasa di negeri ini segera urus Papua, agar damai, tak ada kekerasan dan korban jiwa.
Adapun pernyataan kekecewaan Haris Azhar tersebut ditanggapi oleh mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Menurutnya, kaca mata Haris Azhar perlu diganti karena sudah buram dan tak bisa melihat dengan jelas lagi.
Ferdinand menegaskan bahwa prajurit TNI sudah banyak yang telah menjadi korban dan gugur di Papua, itu sebagai bukti upaya dari pemerintah menangani konflik di Papua.