PIKIRAN RAKYAT - Perbincangan terkait upaya penyelamatan buaya muara berkalung ban yang ini masih belum dievakuasi masih ramai.
Buaya di Palu, Sulawesi Tengah tersebut sudah berlaung ban sejak 2016.
Berawal dari kemunculan buaya berkalung ban itu, Dinas Badan Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah sudah berupaya melakukan penyelamatan.
Beberapa upaya yang dilakukan di antaranya dengan memasang jala yang diberi pemberat dan menggunakan kerangkeng. Namun, upaya tersebut tidak berhasil.
Baca Juga: Marak Pembobolan Lewat M-Bangking, Kenali Modus SIM Swap hingga Tips Pencegahannya
Baca Juga: Kerusuhan di Solo Memanas Usai Rumah Waqaf Alquran di Solo Disita Polisi, Cek Faktanya
Hingga akhirnya, Matt Wright, pakar binatang asal Australia yang membantu penyelamatan pamit usai berjuang selama delapan hari bersama Tim satgas, BKSDA, Polisi Air, dan Polisi Udara Polda Sulawesi Tengah.
Kini, buaya tersebut belum bisa dievakuasi. Informasi buaya berkalung ban itu menjadi inspirasi dan dimanfaatkan pengusaha kuliner yang membuat roti buaya di Palu.
Roti buaya olahannya berbeda dengan roti buaya pada umumnya. Roti buaya itu dibentuk unik lengkap dengan ban melilit di leher.