PR DEPOK – Saat ini, harga minyak goreng yang merupakan kebutuhan utama rumah tangga, terpantau masih dalam harga yang tinggi.
Merespons hal tersebut, Erick Thohir selaku Menteri BUMN rencananya akan menggelar operasi pasar sebagai upaya untuk menurunkan harga minyak goreng.
"BUMN melakukan operasi pasar, artinya kami melakukan intervensi di mana sampai bulan Mei 2022 kami akan melakukan intervensi sekitar 3,7 juta liter minyak goreng," ujar Erick Thohir sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara pada 9 Januari 2022.
Baca Juga: Erick Tohir Sebut Teknologi 5G Mining Pertama di Asia Tenggara Siap Meluncur di Indonesia
Erick Thohir menjelaskan jika BUMN hadir sebagai penyeimbang harga dan ekonomi, sehingga harus melakukan operasi pasar.
Sebelumnya, BUMN juga telah melakukan intervensi pasar terhadap masker pada saat pandemi Covid-19 sedang tinggi.
Kenaikan harga minyak goreng terjadi karena harga kelapa sawit sedang naik, namun jika harga kelapa sawit turun, harga minyak goreng pun turun, dengan risiko petani dan pengusaha menjadi risau.
Baca Juga: Situasi di Afghanistan Kian Memburuk, Menlu Nyatakan Indonesia Turut Beri Bantuan Kemanusiaan
"Inilah ekonomi, maka dari itu kemarin Presiden RI Joko Widodo menugaskan tidak hanya kepada BUMN, namun kepada seluruh pelaku usaha swasta untuk menggelar operasi pasar 1,25 miliar liter minyak goreng," uajr Erick Thohir.