Daeng juga berpendapat bahwa selain memperketat kedatangan dari luar negeri, mobilitas warga juga mesti diperhatikan agar Indonesia bisa terhindar dari badai Omicron.
Ia juga menitikberatkan kepada kasus penularan yang tinggi dan kecepatan penularannya.
Baca Juga: Kalina Oktarani Akui Kecewa Saat Lihat Video Orang yang Dia Cintai: Gue Ngerasa Tertampar Gitu
Varian Omicron memang jarang menyebabkan gejala berat, namun menurut Daeng, cepatnya penularan lah yang menjadi hal serius dalam kasus ini.
"Kalau tidak, meskipun ini ringan tetap saja kecepatan penularan itu tinggi," katanya.
Dikonfirmasi, lebih dari 75 persen kasus varian Omicron yang ditemukan di Indonesia berasal dari kedatangan luar negeri.***