Pentingnya Social Distance Ketimbang Lockdown di Tengah Pandemi Virus Corona Menurut Pengamat Transportasi

- 18 Maret 2020, 06:00 WIB
ANTREAN di halte Trans Jakarta akibat kebijakan Social Distancing.*
ANTREAN di halte Trans Jakarta akibat kebijakan Social Distancing.* /Twitter.com/@PT_Transjakarta

PIKIRAN RAKYAT – Pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno menjelaskan bahwa penerapan social distance merupakan langkah yang tepat dibandingkan lockdown untuk menekan tingkat penyebaran virus corona di Indonesia kini.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari Antara, Djoko Setijowarno menegaskan keputusan penerapan social distance akan menjaga ekonomi masyarakat Indonesia tetap berjalan.

Djoko Setijowarno juga menilai penerapan lockdown seperti yang dilakukan di Wuhan, Daegu, dan Lombardy belum tepat dilakukan di Indonesia.

Baca Juga: Antisipasi Dampak Virus Corona, Pemerintah Percepat Pencairan PKH untuk Perkuat Daya Beli

Hal ini lantaran sektor ekonomi menjadi pertimbangan terbesar karena penerapan lockdown akan sangat mempengaruhi perekonomian suatu wilayah yang terdampak.

“Dengan kondisi seperti sekarang ini perekonomian masyarakat mulai menurun. Sektor pariwisata mulai menurun yang juga berimbas pada rantai bisnis pendukungnya seperti persewaan kendaraan, penginapan hotel, kuliner, usaha katering,” ujarnya.

Djoko Setijowarno menyarankan agar pemerintah tidak hanya memprioritaskan penerapan social distance di Indonesia tetapi juga penerapan perilaku hidup sehat kepada masyarakat seperti mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, membuang sampah di tempatnya, tidak merokok dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang, tidak meludah di sembarang tempat serta seminimal mungkin tidak menyentuh wajah terutama saat berada pada layanan transportasi publik.

Baca Juga: Fatwa MUI Larang Salat Jumat di Masjid Bagi Daerah Terkonfirmasi Virus Corona, PKS Depok: Jangan Disikapi Hanya Lewat Surat Edaran

“Penumpang yang mengalami demam, batuk atau flu sebaiknya menggunkan masker selama berada di kendaraan. Lakukan pembersihan menggunakan desinfektan terutama setelah mengangkut penumpang yang mengalami demam, batuk, flu,” tuturnya.

Djoko Setijowarno juga mengimbau agar para pengendara yang membawa transportasi umum untuk mengukur suhu tubuh secara berkala minimal 2 kali dalam sehari terutama saat membawa penumpang yang tengah dalam keadaan sakit.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x