Ramai Dibicarakan di Tiongkok, Kasus Hantavirus Juga Pernah Terjadi di Indonesia

- 26 Maret 2020, 07:31 WIB
ILUSTRASI tikus sebagai hewan pembawa hantavirus.*
ILUSTRASI tikus sebagai hewan pembawa hantavirus.* /SCMP/

Hewan rodensia merupakan pengerat yang paling banyak ditemui di negara berkembang. Rodensia tikus banyak berkeliaran di sekitar rumah dan kawasan persawahan.

Penyakit yang disebabkan oleh hantavirus biasanya muncul saat banjir karena tikus-tikus keluar dari sarangnya dan mengeluarkan urin atau feses yang mungkin mengandung agen infeksius yang menyebabkan 2 tipe penyakit tersebut pada manusia.

Penularan hantavirus ke manusia dapat terjadi melalui kontak dengan hewan rodensia yang terinfeksi atau kontak dengan ekskresinya seperti urin atau fesesnya.

Kontak dengan ekskresi rodensia mungkin terjadi melalui area yang terkontaminasi atau melalui gigitan hewan yang terinfeksi.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Depok Hari Ini, Kamis 26 Maret 2020 

Namun hingga kini tidak ada kasus penularan hantavirus dari manusia ke manusia.

Periode infeksi hantavirus pada manusia pun terbilang sangat singkat dan sulit untuk dideteksi keberadaannya dalam darah.

Masa inkubasi penyakit yang disebabkan oleh infeksi hantavirus berada di rentang 2 hingga 8 minggu.

Infeksi hantavirus dengan gangguan fungsi ginjal mulai dikenal pada abad ke-20 di Asia, Eropa, dan Amerika yang merupakan habitat endeminya.

Baca Juga: Kehilangan Sosok Ibu, Jokowi: Mohon Doa dari Jauh untuk Almarhumah

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x