Baca Juga: Satu Pemain Persib Bandung Terkonfirmasi Positif Virus Corona
Dari pantauannya, kini jumlah pemudik yang ingin “curi start” tengah melonjak.
“Kemarin kita mensinyalir ada mudik yang sebelum waktunya, sektor informal itu pada tanggal 21 dan 22 ada lonjakan dari Jabodetabek,” kata Budi.
Budi menambahkan bahwa kebutuhan pokok masyarakat yang tidak mudik harus dipenuhi dengan berbagai insentif, misalkan pemberian sembako oleh pemerintah.
Insentif itu akan membantu pemerintah setempat membujuk warganya agar tak pulang.
Baca Juga: Jawa Barat Siapkan Dana Bantuan bagi Warganya Terdampak Virus Corona
Selain itu, dia juga menilai dibutuhkannya insentif untuk PO Bus yang harus menunda pembayaran tunjangan hari raya (THR) kepada para supirnya.
Langkah imbauan tidak mudik oleh pemerintah dianggap sebagai langkah yang tepat oleh sosiolog dari Universitas Nasional (Unas) Sigit Rochadi.
“Itu sangat logis mengingat bahaya dari virus corona yang terus terjadi,” ujarnya.
Menurutnya, tindakan itu adalah tindakan yang baik, terutama karena tingkat penularan virus di kota Wuhan, Tiongkok itu cukup cepat dan masif.