Data Corona Indonesia Janggal, BNPB: Memang Betul Tidak Sinkron

- 6 April 2020, 16:26 WIB
PINTU masuk Kampung Pucang Sewu yang melakukan karantina wilayah di Surabaya, Minggu 5 April 2020.*
PINTU masuk Kampung Pucang Sewu yang melakukan karantina wilayah di Surabaya, Minggu 5 April 2020.* /ZABUR KARURU/ANTARA/

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar 5.000 Ustaz akan Disuntik Corona Sampai Mati, Simak Faktanya

Agus Wibowo mengatakan, BNPB tengan membuat Persatuan Covid-19, yakni aplikasi yang dibuat untuk mengintegrasi aplikasi-aplikasi yang sebelumnya dibuat pemerintah.

Di tengah pandemi, pemerintah gencar membuat aplikasi yang diklaim mampu melacak pasien virus corona, yakni PeduliLindungi, selain itu ada juga aplikasi 10 Rumah Aman.

Menurut penjelasan Agus, aplikasi itu ditargetkan rampung pekan depan. Tenaga dari BNPB, BPBD, militer, dan Polri akan dikerahkan untuk memantau dan menyajikan data yang valid di dalam aplikasi itu.

Terkait data pemerintah pusat yang dinilai “tertutup”, Agus mengatakan data yang terbuka harus diiringi dengan pelepasan stigma masyarakat terhadap pasien Covid-19.

Sehingga, dia juga masih mendapatkan pekerjaan rumah lain yakni mengedukasi masyarakat bahwa virus corona bukanlah aib.

Pemerintah mengatakan akan melacak kontak pasien melalui ponselnya, agar orang-orang terdekat pasien bisa dilacak.

"Tapi, dibelakang layar kami punya seluruh data, Kami akan lacak seluruh nomor HP kasus positif tadi, jadi kami tahu dengan siapa saja dia berhubugan," ujar Agus.***  

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x