PR DEPOK – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Digital Transformation Office (DTO) belum lama ini mengadakan investigasi internal mengenai kabar dugaan pembobolan aplikasi PeduliLindungi.
Upaya ini dilakukan Kemenkes sebagai langkah menindaklanjuti dari temuan Polresta Bandara Soekarno-Hatta sehubungan dengan adanya sindikat pembuat surat hasil swab PCR dan Antigen palsu yang terkoneksi ke dalam aplikasi PeduliLindungi.
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan, DTO Kemenkes menepis dugaan peretasan aplikasi PeduliLindungi karena tidak ditemukan indikasi pembobolan.
DTO Kemenkes hanya mendapatkan user id entry lab pemeriksa yang kemudian dipakai untuk memasukkan data palsu ke sistem NAR.
"Kami telah melakukan investigasi menyeluruh atas temuan tersebut. Hasilnya tidak ada aktivitas ilegal yang mengarah ke pembobolan PeduliLindungi," kata Staf Ahli Menteri Bidang Teknologo Kesehatan, Setiaji.
"Jadi mereka ini pakai user id entry untuk memasukkan data palsu hasil Swab ke sistem NAR," tuturnya menambahkan, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi Kemenkes.
Baca Juga: Megawati Geram Soal Isu Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Dipo Alam: Lanjutkeun Bu, Kudukung
Lebih lanjut, Setiaji mengatakan bahwa aktivitas sindikat ini tidak mengganggu operasional aplikasi PeduliLindungi yang tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Akan tetapi, kata dia, aktivitas ilegal ini rupanya memunculkan kerugian bagi diri sendiri dan orang sekitar terkhusus pada kelompok rentan yang berpotensi memperbesar penyebaran Covid-19.