Akibat Terkena PHK, Sopir Bus Ini Nekat Mudik Jalan Kaki dari Jakarta demi Bertemu Keluarga di Solo

- 20 Mei 2020, 21:43 WIB
MAULAN Arif Budi Satrio, pria berusia 38 tahun itu nekat mudik dengan berjalan kaki dari Jakarta ke kampung halamannya di Solo usai di-PHK.*
MAULAN Arif Budi Satrio, pria berusia 38 tahun itu nekat mudik dengan berjalan kaki dari Jakarta ke kampung halamannya di Solo usai di-PHK.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Ada banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia demi bertemu sanak saudaranya di kampung meski pemerintah masih melarang aktivitas mudik.

Salah satunya yang dilakukan oleh Maulana Arif Budi Satrio. Pria berusia 38 tahun itu nekat mudik dengan berjalan kaki dari Jakarta ke kampung halamannya di Solo.

Hal itu dia lakukan karena ia tidak mampu membeli tiket bus yang harganya dinilai terlalu tinggi.

Arif nekat mudik dengan berjalan kaki karena menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi wabah corona.

Baca Juga: Vendor Dinilai Tak Profesional, Lurah di Depok Kembalikan Ribuan Paket Sembako Bantuan Presiden 

"Jadi tanggal 8 Mei 2020 sudah diumumkan kalau semua pekerja di tempat saya bekerja di-PHK. Itu yang saya pikirkan, kalau tidak ada pekerjaan ke depan bagaimana," kata Arif yang sehari-hari bekerja sebagai sopir bus pariwisata ini di Solo pada Rabu, 20 Mei 2020.

Dia bimbang atas pilihannya, apakah harus tetap bertahan hidup di Jakarta atau pulang ke kampung halamannya di Solo selama masa pandemi ini.

Akhirnya setelah dipikirkan matang-matang, dia memilih untuk pulang, karena jika dia tetap di Jakarta pun pihak kantor sudah tidak lagi memberikan apa pun.

“Akhirnya saya berpikir lebih baik pulang, tetapi ketika saya cari tiket bus ternyata harganya luar biasa, sampai Rp 500.000. Itupun yang datang Elf (minibus) yang jumlah penumpangnya melebihi kapasitas, kan saya takut," katanya seperti melansir dari Antara.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x