Network
PR DEPOK – Kabar terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membaca isi grup WhatsApp milik para anggota TNI dan Polri ramai dibicarakan.
Seperti diketahui, Jokowi menegur isi grup WhatsApp kalangan TNI dan Polri saat menghadiri pembukaan Rapat Pimpinan TNI dan Polri Tahun 2022.
Mengaku sempat membaca isi grup WhatsApp, Jokowi meminta agar para anggota TNI dan Polri untuk tidak terlibat dalam urusan demokrasi di Indonesia.
Baca Juga: Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 23? Ini Rekomendasi Platform Digital untuk Membeli Pelatihan
Eks Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, TNI maupun Polri tidak memiliki kebebasan seperti masyarakat sipil, sehingga tak dapat ikut campur dalam urusan demokrasi.
Salah satu pihak yang mengomentari hal itu yakni pengamat politik, Rocky Gerung. Menurutnya, Jokowi bersikap tidak sopan.
Rocky Gerung lantas menilai bahwa hal yang dilakukan Jokowi adalah contoh tindakan yang "kepo" dan menunjukkan sikap parno.
Akademisi bidang filsafat ini pun menduga orang nomor satu di Indonesia tersebut menjadi merasa tidak didukung atas obrolan tersebut.
Baca Juga: Ibunda Tangmo Nida Memaafkan 2 Teman Putrinya, Benarkah Demi Uang Kompensasi?
Rupanya, Jokowi mendapat pembelaan dari politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul.
