Jokowi Akan Buka Sekolah dan Tempat Ibadah dengan Tahapan Sangat Ketat

- 2 Juni 2020, 13:28 WIB
Presiden Jokowi Meninjau Kesiapan Penerapan Protokol Adaptasi 'New Normal' di Mal Summarecon, Bekasi, Jawa Barat
Presiden Jokowi Meninjau Kesiapan Penerapan Protokol Adaptasi 'New Normal' di Mal Summarecon, Bekasi, Jawa Barat //Antara

PR DEPOK -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memulai pembukaan rumah ibadah, sekolah, dan pusat belanja di tengah pandemi Virus Corona. 

Kendati demikain, rencana itu akan dilakukan dengan protokol dan tahapan yang super ketat demi menjaga penularan virus berbahaya itu.
 
Dikutip PR Depok dari PMJ News, pada Selasa, 2 Juni 2020, cara pertama dengan melihat angka penularan Virus Corona di tiap daerah (provinsi).
 
Baca Juga: Hasil Otopsi Baru: George Floyd Meninggal karena Sesak Napas, Bertentangan dengan Laporan Resmi

“Pembukaan baik itu pembukaan untuk tempat ibadah, pembukaan untuk aktivitas ekonomi, pembukaan untuk sekolah semuanya melalui tahapan-tahapan yang ketat, dengan melihat angka-angka kurva dari R0 maupun dari RT-nya,” ungkap Jokowi usai meninjau persiapan penerapan new normal di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat Selasa, 2 Juni 2020.

Menurut Jokowi, pembukaan tempat publik akan menggunakan data-data keilmuan yang ketat. Dengan begitu, masyarakat dapat kembali beraktivitas namun aman dari virus corona.

“Sehingga kita harapkan akan berjalan dari tahapan ke tahapan, dari sektor ke sektor, dari provinsi ke provinsi sesuai dengan angka-angka yang tadi saya sampaikan,” ujar Jokowi.
 
Baca Juga: Spanyol Laporkan Tidak Ada Kematian Akibat Virus Corona untuk Pertama Kalinya Sejak Maret

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito sebelumnya mengungkapkan, ada sejumlah indikator kesehatan untuk menentukan suatu daerah dapat kembali melaksanakan aktivitas ekonomi yang produktif dan aman dari Virus Corona.

Antara lain yakni pendekatan berdasarkan kriteria epidemologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).

“Sesuai dengan rekomendasi WHO, kami menggunakan pendekatan atau kriteria epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, serta pelayanan kesehatan,” jelas Wiku pada, Minggu 31 Mei 2020.***
 

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x