PR DEPOK - Saat ini, masyarakat Indonesia sudah sangat familiar dengan berbagai layanan pesan antar makanan online, seperti GoFood dan GrabFood.
Namun, belakangan ini tarif pesan makanan di GoFood maupun GrabFood ramai diperbincangkan lantaran dinilai kian mahal.
Ada berbagai faktor yang menjadi alasan tarif pesan makanan di GoFood dan GrabFood menjadi semakin mahal, salah satunya karena tingginya platform fee atau biaya aplikasi.
Baca Juga: Cara Beli Pertalite dan Solar Pakai MyPertamina Tanpa Aplikasi
Persoalan mahalnya tarif pesan makanan di GoFood dan GrabFood akhirnya mendapat sorotan dari Kepala Bidang Pengaduan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Aji Warsito.
Sebagaimana mengutip Pikiran-Rakyat.com dalam artikel yang berjudul "YLKI Respons Keluhan Mahalnya Order Makan di GoFood dan GrabFood: Merugikan Konsumen!", Aji Warsito menyampaikan sejauh ini pihaknya belum menerima aduan masyarakat soal mahalnya tarif GoFood dan GrabFood.
"Terkait dengan mahalnya tarif kedua usaha ini di YLKI bukan belum terima pengaduan mungkin ada beberapa pengaduan, tapi konsumen belum mengadukan keberatan kenaikan tarif dari kedua (layanan) ini," kata Aji saat dikonfirmasi Pikiran-Rakyat.com, Senin, 4 Juli 2022.
Baca Juga: Niat Puasa Dzulhijjah 9 Hari Berturut-turut, Lengkap dengan Bacaan Latin dan Artinya
Sejatinya, sejak awal Aji telah menduga bahwa mahalnya tarif transportasi online, termasuk layanan pesan antar makanan akan menjadi predator price.