"Makanya, sebelum diproduksi massal, pastikan dan diuji kembali. Libatkan sebanyak mungkin para ahli. Terutama mereka yang nyata-nyata masih meragukan," kata dia.
Selain itu, kalung antivirus yang direncakan akan diproduksi dalam jumlah banyak ini diyakininya belum cukup ampuh dan terbukti dalam menangkal pandemi virus corona.
"Menurut saya, temuan itu masih perlu didalami lagi. Orang-orang masih belum yakin atas temuan tersebut. Jika banyak yang belum yakin, maka tidak tepat jika diproduksi secara massal," ucap dia.
Jika sudah melakukan penelitian lebih lanjut dan klaim Mentan benar adanya, maka ia menilai bahwa Kementan berhasil menemukan hal besar dalam memerangi pandemi virus corona.
Baca Juga: Dinilai Berhasil Turunkan Emisi Karbon, Indonesia Dihadiahi Rp 812 Miliar oleh Pemerintah Norwegia
Pasalnya, kata dia, banyak negara di seluruh dunia hingga kini masih berusaha mempelajari dan mencari obat atau vaksin untuk menekan penyebaran pandemi yang menginfeksi sebanyak lebih dari 11 juta orang di seluruh dunia.
"Kalau para peneliti telah mengakui, Indonesia bisa berkontribusi dalam pemutusan mata rantai penyebaran virus corona secara global. Sebaliknya, jika tidak benar maka hal itu akan jadi bahan olok-olok orang," ujar dia.***