PR DEPOK - Rapid test kini kian gencar dilakukan oleh pemerintah daerah (Pemda) agar dapat mendeteksi penyebaran pandemi virus corona di masyarakat.
Namun, tak sedikit juga masyarakat yang menolak untuk mengikuti rapid test karena takut hasil tes tersebut reaktif. Berbagai cara dilakukan masyarakat agar tidak menjalankan rapid test massal, salah satunya yang pernah terjadi di Pasar Cibinong Bogor dengan mengusir petugas medis.
Penolakan tersebut baru-baru ini kembali terjadi di Pasar Sumur Batu Kemayoran, Jakarta Pusat. Para pedagang menutup kiosnya setelah petugas medis dari Puskesmas Kemayoran melakukan kunjungan mendadak ke pasar tersebut.
Baca Juga: Buntut Polemik UU Keamanan, Tiongkok Keluarkan Peringatan Perjalanan ke Kanada untuk Warganya
Dikutip dari Antara oleh Pikiranrakyat-Depok.com, kabar para pedagang memilih menutup demi menghindari tes Covid-19 disampaikan langsung oleh Buana yakni Kepala Puskemas Kemayoran pada Selasa, 7 Juli 2020.
"Kami memang datangnya dadakan, niatnya agar semuanya bisa ikut pengetesan," kata Buana.
Menurut Buana, terkait sosialisasi pelaksanaan tes Covid-19, pihaknya sudah sering melakukan hal serupa di pasar-pasar di kawasan Kemayoran dan mendapat sambutan positif dari para pedagang.
"Sosialisasi pelaksanaan tes COVID-19 kan sudah dari dulu. Informasi dari pengetesan pasar-pasar sebelumnya pasti sudah tersebar. Namun, ternyata tetap informasi salah, tetap tersebar sehingga bikin pedagang di sini takut," ujarnya.
Baca Juga: Edhy Prabowo Izinkan Ekspor Benih Lobster, Nelayan Pelesetkan Nama Gerindra