Kasus Baru Stabil di Angka 1.000, Jokowi Prediksi Puncak Covid-19 di Agustus-September

- 14 Juli 2020, 18:08 WIB
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.*
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.* /Antara/

PR DEPOK - Kasus Virus Corona baru di Indonesia terus mengalami penambahan cukup signifikan. Setiap harinya, kasus baru stabil bertambah sebanyak 1.000 orang seperti hari ini Selasa, 14 Juli 2020 yang bertambah 1.591 kasus.

Dengan penambahan harian stabil di angka 1.000, tak sedikit pihak yang memprediksi bahwa puncak dari pandemi Virus Corona di Indonesia akan berakhir lebih lama.

Prediksi tersebut berasalan karena masih banyaknya masyarakat yang tidak mengindahkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, jaga jarak dengan orang lain, dan rajin mencuci tangan ketika melakukan aktivitas di luar rumah.

Baca Juga: Kantongi Rekaman CCTV Pembunuhan Editor Metro TV, Polda Metro Jaya: Masih Kami Cari Bukti Lainnya 

Namun, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memiliki prediksi tersendiri terkait puncak pandemi Virus Corona di Indonesia.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, Selasa 14 Juli 2020, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memprediksi bahwa puncak pandemi Virus Corona di Indonesia terjadi pada periode Agustus-September 2020.

Akan tetapi, kata Jokowi, prediksinya dapat meleset atau berubah apabila penanganan kasus pandemi Virus Corona dapat lebih ditingkatkan lagi.

"Kalau melihat angka-angka memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir. Tapi kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda," kata Jokowi.

Baca Juga: 16 Tahun Berpisah, Kisah Haru Ayah dan Anak Korban Tsunami Aceh yang Kembali Bertemu 

Hal tersebut disampaikan Jokowi pada saat rapat terbatas (Ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 13 Juli 2020, yang diunggah dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Ia pun terus meminta kepada jajaran kabinet kerja menterinya untuk terus bekerja keras dalam mengendalikan penyebaran pandemi yang awal ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember 2019 ini.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa teguran yang dilakukannya kepada para menterinya tersebut semata-mata hanya untuk memberikan motivasi agar kinerja para menterinya bisa lebih maksimal.

"Tapi kalau mintanya dengan agak berbeda, yaitu memotivasi para menteri agar bekerja lebih keras lagi. Bukan marah, memotivasi. Agar lebih keras lagi kerjanya," kata Jokowi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x