Pemanasan tersebut mengakibatkan pembentukan awan cukup masif berwarna hitam yang disebut cumolonimbus.
Hasilnya, butiran es juga ikut turun menjadi hujan es di Pekanbaru.
Baca Juga: Persija Jakarta Resmi Perpanjang Kontrak Thomas Doll hingga 2025
"Penomena hujan es disebabkan pemanasan yang cukup tinggi. Inilah yang membentuk awan cukup masif," Ujar Yasir Pranawa dikutip PikiranRakyatDepok.com pada 25 Maret 2023.
"Biasanya potenai awanya adalah jenis cumulonimbus," tambahnya.
Menurutnya, ada kemungkinan fenomena sejenis ini masih bisa muncul dalam beberapa hari kedepan.
Baca Juga: Jujutsu Kaisen Season 2 Siap Tayang, Berikut Jadwal Rilis Animenya: Ada Gojo Satoru dan Geto
Ia menambahkan, bentuknya bisa berupa hujan es susulan, angin kencang, atau puting beliung.
"Kalau kondisinya sama bisa saja berotensi. Tapi bisa dalam bentuk angin kencang, bisa juga puting beliung," ujarnya. ***