PR DEPOK - Masyarakat Indonesia memperingati pendidikan nasional setiap 2 Mei. Tanggal 2 Mei merupakan hari kelahiran RM Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara pada abad 19 akhir.
Ki Hajar Dewantara adalah seorang Pahlawan Nasional dan tokoh pendidikan alternatif pada era Hindia Belanda.
Melalui pendidikan alternatif besutannya, Ki Hajar Dewantara mengembangkan pemikiran logis dan kesadaran nasional.
Baca Juga: Lima Tempat Bakso Terenak di Jatinangor Sumedang, Buka Hari Ini
Alhasil, pendidikan menjadi salah satu medium pengembangan kebangsaan dan perjuangan nasional untuk meraih kemerdekaan Republik Indonesia.
Pendidikan alternatif juga dikembangkan oleh himpunan masyarakat Arab dalam Al-Jamiyat al-Khairiyah atau dikenal dengan nama Jamiat Khair.
Jamiat Khair berdiri di Jakarta pada 17 Juli 1905. Menurut Deliar Noer dalam Gerakan Islam Moderen Islam di Indonesia 1900-1942 (1982) mengatakan bahwa Jamiat Khair bersifat terbuka terhadap seluruh kaum Muslim dengan beragam latar, tetapi mayoritas anggotanya adalah orang Arab.
Anggota Jamiat Khair terdiri daripada kaum elite dan berada sehingga memiliki waktu lebih untuk mengelola organisasi tersebut tanpa mengganggu jam kerjanya.