PR DEPOK – Sepertinya pengguna Premium dan Pertalite akan benar-benar kehilangan Bahan Bakar Minyak (BBM) andalannya dalam waktu dekat.
Pasalnya BBM jenis ini akan dilaporkan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) lantaran dinilai tidak ramah lingkungan.
Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Nicke Widyawati membenarkan bahwa kedua produk tersebut memang tidak ramah lingkungan dan berkontribusi terhadap kerusakan alam.
Baca Juga: Film The Hitman's Bodyguard, Duet Pengawal Pribadi dan Pembunuh Bayaran Mengungkap Kebenaran
Meski akan menghapus Premium dan Pertalite dari SPBU, hal ini tidak lantas membuat PT Pertamina (Persero) melepaskan tanggung jawab begitu saja dari akibat yang ditimbulkan.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, hal ini membuat pegiat lingkungan dari Energi Kita, Barri Pratama, berencana akan melaporkan PT Pertamina (Persero) ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) lantaran produk BBM yang diproduksi Pertamina telah berkontribusi merusak lingkungan.
"Kita memahami mereka akan menghapus produk itu dengan alasan tidak ramah lingkungan. Loh, berarti selama ini ternyata Pertamina berkontribusi besar atas emisi karbon. Lantas apa pertanggungjawabannya?" kata Barri dalam keterangannya, Senin 24 Agustus 2020.
Barri Pratama menuturkan, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan pegiat lingkungan untuk mendalami seberapa jauh dampak kerusakan sosial yang disebabkan oleh produk Pertamina tersebut.
Baca Juga: DKI Jakarta Masih Berlakukan PSBB Transisi, Berikut Sektor Pariwisata yang Diperbolehkan Beroperasi