Meski Alami Kerugian Rp11,13 Triliun, Pertamina Optimis Kinerjanya Bisa Positif pada Akhir 2020

- 25 Agustus 2020, 15:01 WIB
logo Pertamina.*
logo Pertamina.* /

Bahkan, ucap Fajriyah Usman, penurunan demand pun terjadi sebanyak 50 persen hingga 60 persen di beberapa kota besar di Indonesia yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Lebih lanjut Fajriyah Usman menambahkan, optimisme Pertamina untuk mencapai kinerja positif pada laba operasi Juni 2020 sebesar 433 juta dolar AS atau sekitar Rp6,3 miliar dan EBITDA 2,61 miliar dolar AS (Rp38,3 miliar) yang menunjukkan kegiatan operasional Pertamina tetap berjalan dengan baik.

"Namun, Pertamina optimis sampai akhir tahun akan ada pergerakan positif sehingga diproyeksikan laba juga akan positif. Mengingat perlahan harga minyak dunia sudah mulai naik dan juga konsumsi BBM baik industri maupun retail juga semakin meningkat," ujar dia.

Untuk itu, lanjut Fajriyah, Pertamina telah melakukan sejumlah inisiatif untuk perbaikan internal dengan tetap melakukan penghematan sampai 30 persen. Tak hanya itu, Pertamina juga melakukan skala prioritas rencana investasi, renegosiasi kontrak eksisting serta refinancing untuk mendapatkan biaya bunga yang lebih kompetitif.

Baca Juga: Masjid Bersejarah di Afrika Selatan Terbakar, Hanguskan Tiga Bangunan Lain Didekatnya

"Pertamina juga terus meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sehingga menurunkan tekanan kurs dan bisa menekan biaya secara umum,” katanya.

Menurut dia, kendati perusahaan mengalami rugi bersih pada semester 1 2020 dibandingan dengan periode yang sama tahun lalu, Pertamina tetap memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat agar pergerakan ekonomi nasional tetap terjaga.

"Meski demand turun, seluruh proses bisnis Pertamina berjalan dengan normal. SPBU tetap beroperasi, pendistribusian BBM dan LPG juga tetap terjaga baik, kami memprioritaskan ketersediaan energi bagi rakyat," ujarnya.

Fajriyah Usman menjelaskan , bahwa pertamina tetap akan menjalankan prosedur proyek strategis nasional di sektor hulu seperti Jambaran Tiung Biru (JTB), tetap melakukan pengeboran sumur migas yang sudah berjalan serta terus menuntaskan megaproyek RDMP dan GRR untuk membangun ketahanan dan kemandirian energi nasional.

Baca Juga: Rencana Dibuka 1 September, Bali Putuskan Tunda Kedatangan Turis Mancanegara, Berdayakan Turis Lokal

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x