PR DEPOK - Alat pelacak posisi atau GPS Collar dipasang di gajah Sumatera liar yang berada di kawasan Kabupaten Aceh Timur.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dan Forum Konservasi Leuser (FKL) bekerjasama untuk memasang alat tersebut pada tiga gajah liar.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA, Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto melalui Kepala Pusat Latihan Gajah (PLG) Aceh Saree Andi Aswisyah di Idi mengatakan bahwa alat pelacak posisi/GPS Collar dipasang masing-masing satu pada tiga gajah.
Baca Juga: Covid-19 Bisa Bertahan Hidup di Udara, Ahli Sarankan Penggunaan Masker di Ruangan dan Jaga Ventilasi
Andi mengatakan pemasangan GPS Collar dilakukan pertama kali pada gajah di dalam kawasan hak guna usaha (HGU) PT Atakana Company di Desa Seumah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.
Gajah tersebut merupakan gajah betina yang beratnya hampir empat ton.
Menurut Andi, gajah betina itu diberi nama Nadia, mengingat GPS Collar tersebut merupakan sumbangan dari Nadia Hutagalung.
Baca Juga: PSBB Total DKI Jakarta Siap Diterapkan Besok, Berikut Aturan untuk Kendaraan
"Gajah yang berhasil dipasang GPS Collar tersbeut kemudian diberi nama Nadia mengingat GPS Collar itu merupakan sumbangan dari Nadia Hutagalung, seorang presenter sangat peduli konservasi," kata Andi.
Pemasangan GPS Collar kedua, dilakukan pada gajah betina yang ditemukan di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.