Network
Namun, tanpa pernah diduga sebelumnya, pria yang sempat menjabat sebagai Walikota Jakarta Pusat pada 2010-2014 itu terpapar Virus Covid-19.
Baca Juga: Sempat Merangkak Naik, Harga Emas Antam di Pegadaian pada Kamis 17 September 2020 Turun
Lebih lanjut, Anies Baswedan menilai bahwa kerja keras yang telah dilakukan Saefullah merupakan tanggung jawab masyarakat Jakarta saat ini untuk meneruskan apa saja yang telah dikerjakan oleh pria asli Betawi tersebut, termasuk kebaikan-kebaikan yang telah ditorehkan di Balai Kota Jakarta.
"Sambil kita ingat bahwa semua kita suatu saat akan mengalami kematian. Kita jalankan amanat ini dengan sebaik-baiknya. Kita pegang amanat ini dengan setinggi-tingginya. Insya Allah kita terlindungi dan kita doakan seluruh warga Jakarta segera terbebas dari wabah Covid-19," tutur Anies Baswedan.
Kepergian Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta tersebut dinilai sebagai seorang pejuang yang tulus dan ikhlas dengan memerangi Covid-19 siang dan malam.
Anies Baswedan mengatakan bahwa kepergian Saefullah merupakan pesan bagi masyarakat bahwa COVID-19 ini bukanlah sesuatu yang ringan, namun sesuatu yang perlu penanganan dan keseriusan dari setiap pribadi kita.
"Sekali lagi, saya mohon kepada semua, doakan dan sempatkan untuk salat gaib. Dan bagi yang beragama berbeda, selenggarakan di tempat ibadahnya masing-masing, memberikan doa khusus untuk pak Sekda," tuturnya.
Baca Juga: Akui Manfaatkan Agama Islam Demi Raih Popularitas, Daud Kim Putuskan untuk Mundur sebagai Influencer
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan bahwa kematian Sekda DKI Jakarta Saefullah akibat kerusakan jaringan paru-paru, efek dari paparan Covid-19.
Widyastuti menjelaskan bahwa Saefullah meninggal usai berjuang dan tubuhnya tak lagi mampu melakukan pertukaran oksigen.
