Pilkada 2020 Disebut Lebih Banyak Mudharatnya, PBNU Ungkap Alasannya

- 21 September 2020, 15:22 WIB
Simulasi pilkada 2020 dengan penerapan protokol kesehatan.*
Simulasi pilkada 2020 dengan penerapan protokol kesehatan.* //KPU RI

PR DEPOK – Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia.

Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.

Sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020 silam, jumlah kasus positif virus corona di tanah air terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Cek Fakta: Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Dikabarkan Mengaku Telah Dibiayai oleh Megawati dan PKI

Disaat pandemi yang tengah melanda, Indonesia bersiap menyelenggarakan pesta politik tahunan yakni Pilkada serentak tahun 2020.

Penyelenggaraan Pilkada 2020 mendapat banyak penolakan lantaran seiring dengan melonjaknya kasus positif Covid-19 di tanah air salah satunya dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menilai Pilkada 2020 lebih banyak menyebabkan keburukannya yang saat ini berada di saat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Demi Konten Viral, Seekor Anjing Jenis Gembala Menangis Dicekoki Ayam Pedas

"Ya banyak mudharatnya," katanya seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Dirinya pun mengungkapkan keputusan PBNU yang meminta pemerintah dan penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) untuk menunda gelaran pesta demokrasi tahunan itu hingga berakhirnya proses tanggap darurat Covid-19, penuh dengan pertimbangan yang matang.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x