PR DEPOK - Belum lama ini, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkap bahwa pencopotan dirinya dari jabatan Panglima TNI adalah terkait pemutaran film G30S PKI.
"Pada saat saya jadi panglima TNI, saya memerintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S PKI," kata Gatot Nurmantyo.
Hingga akhir, terdapat salah satu politikus dari PDIP yang disebut dirinya 'sahabat', meminta kepada Gatot Nurmantyo untuk berhati-hati.
Baca Juga: Keji, Usai Ditembak Mati oleh Tentara Korut, Jasad Pejabat Perikanan Korsel Dibakar
"Saya punya sahabat dari salah satu partai, sebut saja partai PDIP menyampaikan 'Pak Gatot hentikan itu, kalau tidak Pak Gatot akan diganti'," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Gatot Nurmantyo di salah satu video yang diunggah oleh kanal YouTube Hersubeno Poin, pada Senin 21 September 2020.
Sontak ucapannya tersebut mengundang berbagai tanggapan banyak pihak. Salah satunya dari Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun.
Refly Harun mengatakan hal berbeda. Ia menyebutkan bahwa pencopotan yang dialami Gatot Nurmantyo dari jabatannya adalah karena berpeluang menganggu kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Baca Juga: Pelaku Pemerkosaan Anak Dihukum Cambuk 169 Kali, Hitungan ke-52 Nyerah karena Kesakitan