Acara KAMI di Surabaya Dibubarkan, Gerindra: Kepolisian Harus Adil, Agar Tak Muncul Persepsi Publik!

- 1 Oktober 2020, 09:28 WIB
Gatot Nurmantyo saat masih menjabat sebagai Panglima TNI.*
Gatot Nurmantyo saat masih menjabat sebagai Panglima TNI.* //Antara/

PR DEPOK - Munculnya gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) hingga kini masih menimbulka pro kontra di sejumlah kalangan.

Seperti diketahui, gerakan ini dideklarasikan secara resmi di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 18 Agustus 2020 lalu.

Beberapa politisi nasional turut dalam gerakan tersebut, di antaranya mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Ekonom senior Rizal Ramli, mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun, dan masih banyak lainnya.

Baca Juga: Joe Biden Ucapkan 'Insha Allah' Saat Debat Lawan Donald Trump, Jadi Momentum Bersejarah Pilpres AS

Meski diikuti oleh kurang lebih 150 tokoh, namun banyak pihak melakukan aksi penolakan terhadap KAMI. Hal itu pun terjadi di Surabaya, Senin 28 September 2020.

Dalam kesempatan silaturahmi sekaligus deklarasi KAMI yang direncanakan berlangsung di Gedung Juang 45 dan Graha Jabalnur, Surabaya, sejumlah massa yang menamakan sebagai Koalisi Indonesia Tetap Aman (KITA) menolak acara tersebut.

Terkait hal tersebut, Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Partai Gerindra Habiburokhman angkat bicara.

Habiburokhman menyinggung soal protokol kesehatan Covid-19 dalam acara KAMI yang mendapatkan penolakan di Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

Baca Juga: Buat Seolah Ayam Goreng yang Dibelinya Dipenuhi Belatung, Wanita Ini Akui Sengaja Ingin Tebar Rumor

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x