PR DEPOK - Pengamat dan Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menanggapi soal pertemuan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mulai Oktober ini.
Menurut Hensat, pertemuan Prabowo dan Megawati justru bisa memperbaiki bangsa dan ada harapan yang positif bagi Indonesia di masa depan.
"Rupanya rakyat menaruh harapan tinggi bahwa pertemuan antara Prabowo dan Megawati ini akan membuat sebuah hal baru yang positif untuk Indonesia, salah satunya memperbaiki sendi-sendi kehidupan berbangsa yang dirasa sudah rusak," kata Hensat pada 1 Oktober 2024.
Baca Juga: Soal Pertemuan Megawati dan Prabowo, Gerindra Berharap Dilakukan Secepatnya
Dengan pertemuan Prabowo dan Megawati, kata dia, bisa memperbaiki iklim demokrasi dalam dunia politik selama 10 tahun.
Dia juga mengatakan jika pertemuan kedua ketua umum partai itu bisa meredam tensi politik yang sempat memanas dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Seperti yang kita sama-sama tahu pada Pilpres yang lalu norma ini menjadi pembahasan serius etika, maka dua pemimpin ini diharapkan mengklarifikasi norma, mengembalikan jalur etika pada tempatnya mengembalikan norma-norma kebaikan dan sehat dalam berdemokrasi kepada tempatnya," kata Hensat dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Jokowi Nyatakan Komitmen Perkuat Kerjasama Dengan Afrika, Sebut akan Dilanjutkan Prabowo
Jika pertemuan Prabowo dan Megawati berjalan lancar, tentu ada harapan Indonesia berada di jalan yang benar dalam masa pemerintahan Prabowo.
Sebelumnya, ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga mengatakan bahwa pertemuan Prabowo Subianto tergantung dari sikap Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.
"Sampai saat ini, saya harus jujur. Sampai kemarin, tadi saya juga bicara-bicara sama Bung Ronny dengan teman-teman, belum ada," kata Eriko pada 26 September.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Agrowisata di Bogor untuk Liburan Keluarga, Nomor 2 Dekat Rumah Prabowo
"Itu adalah hak prerogatif kebijaksanaan dari Ibu Ketua Umum. Kita tunggu bersama saja," tambahnya.
Kemudian, dia mengatakan kepada awak media jika PDIP tidak mengenal soal terminologi koalisi dan oposisi pada ketatanegaraan.
Terakhir, dia meminta semua pihak untuk menunggu kabar lebih lanjut mengenai pertemuan Megawati dan Prabowo. Mengingat kedua tokoh politik itu tidak memiliki masalah.***