PR DEPOK - Paslon RIDO (Ridwan Kamil - Suswono) akan menerapkan Program Maghrib Mengaji bila terpilih menjadi pemimpin Jakarta. Tujuannya, untuk mengurangi kenakalan remaja.
"Targetnya menjadi masjid sebagai sebagai safe house bagi remaja agar tidak terjerumus dalam kenakalan," demikian keterangan Sekretariat Tim Pemenangan RIDO pada Hari Rabu, 2 Oktober 2024.
Beberapa contoh kenakalan remaja antara lain tawuran, tindakan anarkis geng motor, penggunaan narkoba, vandalisme, dan pencurian.
Baca Juga: Serba-Serbi Debat Pertama Pilkada Jakarta, Salah Satunya Berlokasi di Jakarta International Expo
Karena mempekerjakan guru ngaji, maka menaikkan kesejahteraan mereka. "Ya, para guru ngaji ini nantinya dikasih honor. Jadi kesejahteraan mereka juga akan meningkat," tutur Ridwan Kamil dilansir dari laman Antaranews.
Kang Emil, sarapan akrab Ridwan Kamil, mengungkapkan juga menyiapkan anggaran khusus untuk honor guru ngaji. "Karena nanti ada programnya ada anggarannya," ujarnya.
Program ini pernah diterapkan di Jawa Barat saat Ridwan Kamil masih menjabat Gubernur. Pernah juga diterapkan di Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.
Baca Juga: Pilkada Jakarta: Program RIDO dan Pram-Doel Atasi Kesehatan Mental Anak Muda
Kang Emil mengungkapkan bahwa program ini akan diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan.
"Nanti oleh Gubernur diwajibkan untuk anak-anak sekolah, maghrib ngaji sebagai tugas sekolah," tuturnya.
Gagasan ini diperkenalkan oleh Kang Emil saat memberikan sambutan di Warung Makan Gratis di Warakas, Jakarta Utara, 20 September 2024 lalu.
Sementara itu, Sufmi Dasco menyebut program ini positif. Menurutnya, anak-anak lebih baik ngaji atau belajar daripada bermain gawai saat waktu Maghrib.***