PR DEPOK - Bukayo Saka merupakan salah satu pemain muda andalan tim nasional Inggris yang sekaligus pemain bintang klub Arsenal. Bukayo Saka juga menjadi salah satu eksekutor tendangan penalti saat melawan Italia di final Euro 2020.
Diketahui bahwa Inggris kalah di final Euro 2020 melawan Italia di babak penalti, pemain bintang Arsenal Bukayo Saka menjadi salah satu eksekutor penalti yang gagal memasukan bola ke gawang lawan.
Kini Bukayo Saka tengah menjadi perbincangan hangat usai kekalahan Inggris menghadapi Italia di final Euro 2020. Hal tersebut tejadi karena adanya serangan rasisme kepada pemain bintang Arsenal tersebut.
Terkait dengan serangan rasisme itu, pihak klub Bukayo Saka yaitu Arsenal resmi menerbitkan pernyataan resminya.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari website resmi Arsenal, pihak klub mengutuk rasisme yang terjadi terhadap Bukayo Saka.
"Tadi malam, kita melihat Bukayo Saka mencapai final Euro 2020 di usia 19 tahun," pernyataan resmi Arsenal paragraf pertama.
"Bukayo Saka telah bersama kami sejak berusia tujuh tahun dan seluruh klub sangat bangga melihatnya mewakili Inggris sepanjang turnamen. Anda bisa merasakannya tepat di seberang klub," pernyataan resmi Arsenal paragraf kedua.
"Tadi malam kami menyaksikan kepemimpinan dan karakter yang selalu kami kenal dan cintai dari Bukayo Saka. Namun, perasaan bangga ini dengan cepat berubah menjadi kesedihan atas komentar rasis yang ditujukan kepada pemain muda kami di platform media sosialnya setelah peluit akhir," pernyataan resmi Arsenal paragraf ketiga.