Peluang Asteroid Tabrak Bumi dan Timbulkan Petaka Global, Orbit Bumi Berubah Sedikit Bisa Berbahaya

- 9 Mei 2020, 18:36 WIB
Bumi.*
Bumi.* /272447/PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Peneliti Sains Antariksa Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) Abdul Rachman menyebut, asteroid terbentuk sekira 4,6 miliar tahun lalu.

Asteroid merupakan sisa dari pembentukan planet-planet dalam Tata Surya seperti Merkurius, Venus, dan Bumi.

Ukuran asteroid sangat beragam, ada yang tidak terlihat karena sangat kecil, ada pula yang besar berdiameter sejarak Bandung-Jakarta atau Bandung-Bekasi.

"Di antara orbit Mars dan Jupiter, ada kumpulan benda seperti batu yang tidak beraturan. Itulah wilayah ditemukannya banyak asteroid. Bahkan, oleh karena itu diberi nama khusus yakni sabuk asteroid. Ditemukan sangat banyak jumlah asteroid, di situ bisa dilihat juga ada orbit lintasan miring. Kalau, lainnya dalam satu bidang tapi yang ini bidangnya sangat miring," katanya kepada Antara.

Baca Juga: Harga Bitcoin Tembus Rp 150 Juta per Koin di Tengah Pandemi Corona, Belum Telat untuk Berinvestasi

Jarak dari Mars ke Jupiter lebih jauh dibandingkan jarak antarplanet lainnya di sistem Tata Surya. Hasil pengamatan tahun 1999 menemukan adanya asteroid yang bisa teramati. Namun, ada pula yang tidak teramati karena keterbatasan teknologi.

Dari hasil pengamatan pada 2009 disimpulkan bahwa jumlah asteroid semakin banyak seiring majunya teknologi keantariksaan.

Jumlah asteroid yang dapat diamati menjadi semakin lebih banyak pada 2018, jika dijumlahkan secara keseluruhan dari yang terdekat dengan Bumi atau yang berada di sabuk asteroid di antara Jupiter dan Mars.

Setidaknya ada 1,1 juta hingga 1,9 juta asteroid berdiameter lebih dari 1 km di sabuk asteroid. Sementara total keseluruhan asteroid di Tata Surya diperkirakan lebih dari 150 juta.

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x