PIKIRAN RAKYAT – Memberlakukan program pembelajaran jarak jauh memiliki segudang tantangan baik untuk para siswa, guru maupun lembaga terkait
Pada pertengahan Bulan April lalu, Kemendikbud telah meluncurkan program Belajar dari Rumah yang tayang di TVRI mulai 13 April 2020.
Untuk mengukur efektifitasnya, Kemendikbud menggandeng UNICEF melakukan survei sebagai tahap evaluasi pelaksanaan program Belajar dari Rumah.
Baca Juga: Donald Trump Ancam Putus Hubungan dengan Tiongkok karena Virus Corona, Kritikus: Itu Hanya Alibi
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com, hasilnya sebanyak 99 persen guru, siswa, dan orang tua baik yang berada di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) maupun non 3T mengetahui adanya program belajar tersebut.
Selain itu sebanyak 94 persen guru yang berada di wilayah 3T menjawab pernah menonton program Belajar dari Rumah yang disiarkan di TVRI.
Masih di wilayah tersebut, frekuensi guru menonton program tersebut dilakukan sebanyak 3 sampai 2 kali seminggu. Sementara guru yang berada di wilayah non 3T mengaku menonton sebanyak 4 kali dalam seminggu.
Baca Juga: Pasien Tertua Berusia 108 Tahun di AS Berhasil Sembuh dari Virus Corona
Secara umum tingkat kesenangan menonton program Belajar dari Rumah juga cukup baik.
Para siswa mendapat skor sebesar 7,8 dan para orang tua mendapat skor sebesar 8,2 Sedangkan tikngkat kesenangan pada guru di wilayah 3T mendapatkan skor 7 dan guru di wilayah non 3T sebesar 7,5.