PIKIRAN RAKYAT - Penyebaran virus corona yang sangat cepat sangat mengejutkan para ilmuwan dan publik. Isu tentang virus corona ini menjadi senjata untuk menyebarkan berita bohong.
Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari situs Digital Trends di media sosial banyak tersebar informasi yang salah serta berita-berita tanpa fakta tentang virus itu. Internet dan media sosial seakan jadi pabrik rumor untuk menambahkan kepanikan dan kekacauan masyarakat saat ini.
Penyebaran informasi yang salah tentang virus corona ini, bukan hanya terjadi di Indonesia, bahkan telah menyebar ke seluruh negara.
Baca Juga: Waspada Kejahatan Siber, Berikut 8 Cara Cerdas untuk Menghindarinya
Meskipun sudah ada hukum yang mengatur tentang penyebaran informasi hoaks ini, tapi kasus penyebaran hoaks ini masih marak terjadi, terlebih di tengah isu yang sedang hangat.
Menyikapi keadaan tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyelenggarakan pertemuan yang menyatukan dengan pihak-pihak seperti Facebook, Amazon, dan Google. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan menghentikan penyebaran informasi yang salah tentang virus corona.
Pertemuan tersebut diselenggarakan oleh Facebook di kampus Menlo Park, California.
Baca Juga: Pasca Penembakan Massal di Korat, Ekonomi Thailand Makin Melemah
Juru bicara perusahaan media sosial Facebook juga menyampaikan, pertemuan ini mengundang beberapa perusahaan besar lain seperti Airbnb, Dropbox, Kinsa, Mapbox, Salesforce, Twilio, Twitter, Verizon, dan YouTube. Tetapi, perusahaan Apple, Lyft, dan Uber tidak mengirimkan perwakilannya.
Dalam pertemuan tersebut, WHO berbagi informasi dengan perusahaan lain mengenai tanggapannya terhadap virus corona, sementara para peserta lain ikut berbagi ide tentang penanganan wabah ini.