Pembangunan kompleks untuk tentara Nazi ini dimulai pada tahun 1936. Pada mulanya, tempat ini akan digunakan untuk rekreasi dan indoktrinasi.
Adolf Hitler berencana memberikan hari libur bagi para pekerja sebagai bagian dari proyek Strength Through Joy (Kraft durch Freude).
Menurut Katja Lucke, seorang kepala sejarawan di museum swasta dalam situs tersebut mengatakan, "Ini adalah tempat di mana 20.000 orang dipersiapkan untuk bekerja dan berperang," ucapnya.
Lucke menambahkan bahwa berdasarkan keterangan saksi, menunjukkan 500 dan 600 pekerja paksa bekerja di kompleks tersebut.
Skema yang direncanakan Hitler adalah bahwa setiap keluarga di Jerman akan mendapat libur seminggu untuk dapat datang ke Prora Solitaire secara gratis. Hal ini sebagai ucapan terima kasih kepada penduduk Jerman atas kesetiaan dan kerja keras mereka dalam memperkuat perekonomian.
Baca Juga: Ada Pisces hingga Gemini, Intip 4 Zodiak yang Selalu Percaya Bahwa Cinta Sudah Dekat
Pembangunannya yang dimulai pada tahun 1936 dengan lebih dari 9.000 pekerja dan pada musim panas tahun 1939, hampir selesai. Namun, pembangunan kamp ini terhenti sejak pecahnya Perang Dunia II pada 1 September 1939 silam.
Dengan dimulainya Perang Dunia II, konstruksi tersebut ditunda dan tidak pernah disentuh lagi sejak saat itu. Setelah perang, kompleks ini digunakan sebagai pangkalan militer oleh Tentara Merah (Uni Soviet) dan kemudian dikuasai militer Jerman Timur.
Sebagai informasi, situs bangunan ini merupakan salah satu peninggalan Nazi terbesar yang tersisa di Jerman dan secara resmi terdaftar pada tahun 1994.